KISAH RASULULLAH BERCERITA

Ir. EKAJAYA

Kisah Rasulullah ﷺ Bercerita

Bagian 70

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد


Di mana akan Dimakamkan

Kaum muslimin terkenang akan wajah Rasulullah ﷺ yang tampan dan berseri. Rasulullah ﷺ selalu menampakan wajah ceria dan menyenangkan pada setiap orang yang dijumpai meskipun beliau sedang menghadapi kesedihan dan masalah yang rumit. Senyumnya senantiasa tampak dalam setiap majelis dan pertemuan yang dihadiri. Setiap sahabat senang apabila diajak bicara oleh Rasulullah ﷺ dan mereka selalu terkesan oleh senyum beliau. Ya, mereka akan kehilangan semua itu.

Abu Bakar menyadari semua kesedihan ini, maka ia meneruskan kata-katanya di depan orang banyak untuk menenangkan mereka walaupun air matanya sendiri bercucuran tidak tertahankan. Abu Bakar terus menghibur dan memberi harapan kepada orang banyak walau bicaranya sendiri putus-putus dan perasaannya sama tertekan.

Selesai berpidato, ia mendekati Umar bin Khattab dan berkata dengan suara terputus-putus karena dada sesak dan kerongkongan yang tersumbat,

"Lupakah engkau bahwa Rasulullah ﷺ pernah berkata kepada kita pada hari sekian waktu demikian, dan pada saat demikian?"

Abu Bakar juga mengingatkan Umar akan apa yang pernah dikatakannya sendiri tentang akan meninggalnya Rasulullah ﷺ. Umar mengangguk dan berkata,

"Saya mengakui dengan tulus bahwa benarlah Kitab Al Qur'an sebagaimana yang telah diturunkan dan benarlah Al Hadist sebagaimana yang telah diucapkan dan bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى hidup, tidak akan mati selama-lamanya. Kita ini kepunyaan Allah dan kepada-Nya kita semua akan kembali."

Sebagian kaum Muhajirin berpendapat agar Rasulullah ﷺ dimakamkan di Mekah. Namun yang lain menolaknya, Rasulullah ﷺ akan dimakamkan di Madinah, kota yang telah memberi perlindungan dan pertolongan. Kota yang pertama bernaung di bawah panji-panji Islam. Namun di bagian mana dari kota Madinah Rasulullah akan dimakamkan?

"Di masjid saja," ujar beberapa orang. "Bukankah di masjid beliau memberikan khotbah dan bimbingan serta memimpin kita shalat?" namun pendapat itu kemudian terbantah karena ada hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

"Laknat Allah menimpa kepada suatu golongan yang menggunakan kuburan nabi-nabi sebagai masjid."


🔆 Itulah Rasulullah

Menjelang Abu Bakar wafat, Aisyah binti Abu Bakar berkata kepada ayahnya,

"Putih...., dengan wajahnya ia membuat hujan turun. Ia adalah musim semi bagi anak-anak yatim dan pelindung para janda."

Abu Bakar menjawab "Itulah Rasulullah ﷺ..."

Kisah Rasulullah ﷺ Bercerita

Bagian 71

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد


Rasulullah ﷺ Dimakamkan

Akhirnya, Abu Bakar tampil memberikan keputusan di hadapan banyak sahabat,

"Saya pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda,
"Setiap ada nabi meninggal, ia dimakamkan di tempat ia meninggal."

Maka diambillah keputusan bahwa lubang kubur Rasulullah ﷺ akan digali di bawah tempat tidur tempat Rasulullah ﷺ wafat.

Setelah jenazah Rasulullah ﷺ dimandikan, ruangan menjadi penuh ketika  Abu Bakar dan Umar beserta yang lain melakukan shalat jenazah tanpa ada yang menjadi imam. Setelah semua orang duduk kembali dan keadaan menjadi sunyi, Abu Bakar berkata,

"Salam kepadamu ya Rasulullah, beserta rahmat dan berkah Allah. Kami bersaksi bahwa Nabi dan Rasulullah telah menyampaikan risalah Allah, telah berjuang di jalan Allah, sampai Allah memberikan pertolongan untuk kemenangan agama-Nya. Ia telah menunaikan janjinya dan menyuruh orang menyembah hanya kepada Allah yang tidak bersekutu."

Selesai bagian laki-laki melakukan shalat, masuk pula kaum wanita. Setelah mereka, masuk pula anak-anak. Semuanya membawa hati yang pedih tersayat-sayat.

Kemudiannya jenazah Rasulullah ﷺ diturunkan ke liang kubur. Setiap pria, setiap wanita, dan setiap anak-anak mengenangkan tubuh yang dimakamkan itu sebagai seorang ayah, kawan setia, sahabat, nabi, dan Rasulullah.
Inilah tubuh suci yang telah mengajak dan membimbing mereka ke jalan yang benar dan membuat mereka semua menjadi teladan tertinggi bagi umat-umat lain sepanjang zaman dalam  segala kebaikan dan kasih sayang.

Sambil berdiri di sisi kubur Rasulullah ﷺ, istri beliau tercinta Aisyah, melantunkan sebuah syair dengan suara yang amat mengharukan,

"Wahai orang yang tidak pernah memakai Sutra, yang tidak pernah tidur di atas kasur yang empuk. Wahai orang yang keluar dari dunia dan perutnya tidak pernah kenyang dengan roti gandum. Wahai orang yang memilih tikar untuk tempat tidur. Wahai orang yang tidak tidur sepanjang malam karena takut sentuhan neraka Sa'ir...."


🔆 Kenangan Bersama Rasulullah

Pernah ada satu kenangan sedih di benak Aisyah, yaitu saat beliau melihat Rasulullah menahan lapar dengan mengikatkan batu pada perut. Melihat Aisyah menangis, Rasulullah bersabda, 

"Wahai Aisyah, demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, seandainya aku minta kepada Tuhanku, agar gunung di dunia menjadi emas, niscaya terwujud seketika. Namun aku memilih lapar di dunia daripada kenyang di dalamnya. Aku lebih memilih kemiskinan di dunia daripada kekayaan. Aku lebih memilih kesedihan di dunia daripada kebahagiaan. Wahai Aisyah, sesungguhnya dunia tidak penting bagi Muhammad dan keluarganya."

Kisah Rasulullah ﷺ Bercerita

Bagian 72

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد


Upaya Mencuri jasad Rasulullah ﷺ

Jenazah orang suci seperti Rasulullah ﷺ dan para syuhada tidak akan hancur dimakan tanah. Orang-orang kafir pun tahu hal ini. Maka pernah pada tahun 557 Hijriyah atau 1162 Masehi mereka mengirimkan 2 orang langsung dari Eropa ke Madinah.

Dua orang itu menyamar sebagai perantau yang sholeh dan bermukim di dekat tempat Rasulullah ﷺ dimakamkan. Siang dan malam keduanya menggali lubang di bawah tanah menuju ke arah makam Rasulullah ﷺ untuk mencuri jasad beliau.

Namun suatu malam Raja Nuruddin dari Irak bermimpi didatangi oleh Rasulullah ﷺ. Dalam mimpi itu Rasulullah ﷺ meminta kepada raja untuk menyelamatkan dirinya. Setelah selama 3 malam berturut-turut Nuruddin memimpikan hal yang sama ia segera bergegas menuju Madinah.

Dua puluh hari perjalanan harus ditempuh raja dan menterinya Jamaluddin untuk tiba di kota Rasulullah ﷺ. Di tempat itu, Nuruddin menemui semua orang dan terkejut melihat dua laki-laki yang wajahnya telah dilihatnya dalam mimpinya. Dua laki-laki itulah yang ditunjuk oleh Rasulullah ﷺ. Setelah diperiksa, ternyata benarlah apa yang terlihat dalam mimpi.

Dua laki-laki beragama Nasrani itu juga mengaku hendak mencuri jasad Rasulullah ﷺ dan mencemarkan beliau. Maka keduanya dihukum mati. Setelah itu, sekeliling makam Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam diberi tembok yang dalam, menghujam ke tanah dan penjagaan diperketat.

Maka kaum Nasrani pun berusaha memakai cara lain. Dengan sekuat tenaga mereka mengupayakan agar umat Islam masuk ke dalam agama mereka. Hal ini sama saja dengan membongkar makam Rasulullah ﷺ.

Rasulullah ﷺ sudah memperingatkan kita dengan sabda beliau,

"Hampir tiba masanya bahwa kamu akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa sebagai mana orang-orang yang hadir dalam pesta jamuan makan menyantap hidangan yang disediakan bagi mereka."

Seorang sahabat bertanya,

"Apakah disebabkan karena jumlah kami hanya sedikit pada waktu itu ya Rasulullah?"

Beliau menjawab,

"Bahkan jumlah kalian pada waktu itu banyak, tetapi kamu tak ubahnya dengan air buih kala banjir. Allah akan mencabut rasa ketakutan dari dada musuhmu dan sebaliknya, Dia akan melemparkan ke dalam hati-hati kamu penyakit Al-Wahn, yaitu penyakit cinta dunia dan takut mati."


🔆 Mengikuti Jalan Hidup Rasulullah ﷺ

Orang yang menyatakan cinta kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, tetapi tidak mengikuti jalan hidup Rasulullah ﷺ, maka ia adalah pendusta.

Sabda Rasulullah ﷺ, "Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu."

Cinta Allah kepada kita jauh lebih besar daripada cinta kita kepada Allah sehingga para ahli hikmah berkata, "Yang penting bukan cintamu, tetapi engkau dicintai.."


🔆 Seruan Cinta

Islam mengajarkan bahwa seorang mukmin tidak akan merasakan manisnya iman hingga ia merasakan hangatnya cinta. Inilah cinta yang dikehendaki oleh Rasulullah ﷺ tercinta.

Sabda beliau, "Cintailah Allah karena ia yang mencurahkan nikmat-nikmat-Nya kepadamu dan cintailah aku karena mencintai Allah dan cintailah keluargaku karena mencintai aku."
(Hadits riwayat Tirmidzi dari Ibnu Abbas)


Selesai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAKI-LAKI IDAMAN

BAHASA ARAB YANG BIASA DIPAKAI SEHARI-HARI