RASULLULLAH DI KOTA KELAHIRAN

Ir. EKAJAYA

Rasulullah ﷺ di Kota Kelahiran

 Bagian 01

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد


"Huuuh,....  panas sekali! Apakah masih ada yang memiliki air?" ujar seseorang.

Tidak ada yang menjawab. Setiap orang sibuk menyeka keringat yang mengucur deras di keningnya.

"Apakah masih ada yang memiliki air?" orang  itu mengulangi pertanyaannya.

Dia tetap tidak mendapatkan jawaban. Hanya hembusan angin yang terdengar. Dia menatap rombongannya satu persatu. Tampaklah wajah-wajah yang lelah dan kehausan. Rupanya persediaan air telah habis. Orang itu segera melihat sekeliling berharap menemukan sumber air.

Itulah rombongan dari negeri Arab. Mereka sedang menempuh perjalanan jauh untuk berdagang. Gurun pasir yang luas dan panas harus dilalui mereka.

Negeri Arab terletak di Benua Asia bagian barat. Sejak dahulu, daerah ini sudah diberi nama "Arab" yang berarti Gurun Sahara. Ia dinamai seperti itu karena tanahnya kering dan tandus.

Jazirah Arab ini berbatasan dengan Laut Merah dan anak Jazirah Saina di sebelah barat. Di sebelah timurnya terletak Teluk Arab dan Irak bagian selatan.  Laut Arab membentang di selatan. Di utara berbatasan dengan Syam dan sebagian Irak. Luas negeri Arab mencapai 1.300 ribu mil. Wilayah Arab meliputi Hijjaz, Najed, Yamama, Tihamah, Oman dan Yaman. Hijaz adalah dataran tandus di antara dataran tinggi Nejed dan daerah pesisir Tihamah. Di Hijaz inilah terletak kota Thoif serta kota suci Mekkah dan Madinah.

Wilayah Hijaz tidak pernah dijajah. Tidak ada yang mau menjajah wilayah tandus dan miskin. Wilayahnya juga dikelilingi dataran tinggi seperti berada di dalam benteng yang kokoh.

Kota Mekkah adalah jantungnya Hijaz, letaknya sekitar 48 mil dari Laut Merah. Nama Mekkah konon berasal dari bahasa Saba' yaitu makuraba yang artinya tempat suci. Mekkah juga sejak dahulu menjadi tempat persinggahan kafilah dagang dari Yaman menuju Syam atau sebaliknya.

Setiap tahun tanggal 1 sampai 10 Dzulhijah di Mekkah diadakan Festival Ukas. Saat itu orang-orang dari berbagai tempat berkumpul untuk mengikuti lomba pidato dan membaca syair. Oleh karena itulah Mekkah menjadi kota tempat pertukaran budaya, perdagangan, agama, dan seni.

Mereka juga gemar sekali mengundi nasib dengan menggunakan anak panah. Mereka suka menanyakan rahasia masa depan kepada dukun dan tukang ramal (kahin). Mereka percaya kepada ramalan bintang serta sesuatu yang bisa membawa dan menolak kesialan.

"Wah anak panah yang keluar bertuliskan "tidak" kalau begitu aku tidak boleh berangkat hari ini," ujar seseorang setelah mengundi nasibnya menggunakan anak panah.

"Ya betul kalau kamu tetap berangkat, kamu akan celaka nanti," ujar temannya yang menyaksikan pengundian itu.

Rasulullah ﷺ di Kota Kelahiran

 Bagian 02

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد


Masyarakat Arab sebenarnya percaya terhadap adanya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Namun mereka banyak yang menempuh cara salah. Ada yang menyembah pohon besar,  kuburan nenek moyang,  matahari, bulan, serta berhala. Berhala-berhala itu diberi nama. Ada yang bernama Hubal, Latta, Uzza, dan Wudd.

Jumlah berhala itu dari tahun ke tahun semakin banyak. Pada saat musim haji, berhala dibagikan kepada kabilah yang datang. Maka semakin tersebarlah penyembahan terhadap berhala.

Ibnu Abbas رضي الله عنه meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

"Sungguh Allah menyucikan kota Mekkah pada hari Dia menciptakan langit dan bumi. Kota tersebut menjadi terhormat dengan kemuliaan Allah hingga hari kiamat nanti. Di sana dilarang berperang bagi orang-orang sebelumku juga bagiku, kecuali hanya pada beberapa saat  pada siang hari
(Hadits Riwayat Muslim)

Sejarah Ka'bah sangat panjang. Tempat ibadah ini sudah ada sejak zaman Nabi Adam عليه السلم. Ka'bah merupakan tempat ibadah pertama yang dibangun untuk manusia. Hal ini seperti diceritakan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam surat Ali Imran.

Allah SWT berfirman:

اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ  لَـلَّذِيْ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلْعٰلَمِيْنَ

inna awwala baitiw wudhi'a lin-naasi lallazii bibakkata mubaarokaw wa hudal lil-'aalamiin

"Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 96)

Pada saat Nabi Adam عليه السلم diturunkan ke bumi, beliau bertemu kembali dengan istrinya di Jam'an. Lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى  mewahyukan kepada Nabi Adam عليه السلم untuk menuju ke suatu tempat.

Tempat itu sejajar dengan 'Arsy  Allah. Nabi Adam عليه السلم diperintahkan untuk membangun rumah ibadah di sana. Lalu Nabi Adam عليه السلم tawaf dan shalat sebagaimana Nabi Adam pernah melihat malaikat melakukannya di Arsy. Di tempat itu doa-doa dikabulkan.

Itulah Ka'bah, Baitullah yang berada di Mekkah. Saat Nabi Adam عليه السلم tiba, di tempat itu terdapat batu Yakut berwarna merah. Nabi Adam عليه السلم membangun pondasi Ka'bah. Bangunan itu berbentuk kotak, sangat sederhana

Rasulullah ﷺ di Kota Kelahiran

 Bagian 03

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد

Letak dinding Ka'bah membujur. Setiap sudut mengarah ke tempat empat mata angin, yaitu sebelah barat laut, timur laut, barat daya, dan tenggara. Tujuannya adalah agar bangunan tidak runtuh jika badai dan angin kencang bertiup.
Rasulullah ﷺ di Kota Kelahiran
 Bagian 32
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد
Satu persatu para sahabat pindah ke negeri Yatsrib. Di Mekah hanya tinggal beberapa sahabat. Ada yang masih ditahan atau disiksa oleh orang-orang musyrik Quraisy. Rasulullah ﷺ, Ali bin Abi Tholib, dan Abu Bakar pun masih bertahan di Mekah.
Melihat perkembangan Islam, kaum musyrikin Quraisy mulai gelisah. Mereka lalu mengadakan rapat di Darun Nadwah pada pagi hari.
Ketika itu iblis datang ke pertemuan dengan  menjelma menjadi lelaki tua yang penuh wibawa. Dia mengaku berasal dari Nejed. Dari pertemuan itu mereka bersepakat untuk mengutus pemuda tangguh dari setiap kabilah. Tugasnya mengepung rumah Rasulullah ﷺ.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengutus Malaikat Jibril untuk menemui Rasulullah ﷺ siang itu.
"Malam ini" ujar Jibril, "Engkau tidak boleh tidur di kasurmu." Itulah isyarat yang berarti Rasulullah ﷺ diizinkan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى  untuk pindah ke Yatsrib.
Siang yang menyengat, Rasulullah ﷺ bergegas ke rumah Abu Bakar. Beliau tidak biasa datang siang hari. Abu Bakar terkejut didatangi Rasulullah ﷺ.
 "Suruh orang orang untuk keluar, wahai Abu Bakar," pinta Rosulullah ﷺ.
"Ya Rasulullah, tidak ada siapa-siapa kecuali keluargaku,"  jawab Abu Bakar.
"Sesungguhnya Allah telah mengizinkanku pindah dari Mekah," bisik Rasulullah ﷺ.
"Apakah aku yang akan menyertaimu?" tanya Abu Bakar.
"Ya," sahut beliau
Abu Bakar menangis mendengar kabar itu. Dia merasa gembira.
"Ya nabi Allah aku telah menyiapkan dua unta untuk hijrah," kata Abu Bakar gemetar.Mereka berdua lalu menyusun rencana. Semuanya diperhitungkan dengan baik.
Sementara itu Rasulullah ﷺ juga bersiap-siap untuk hijrah. Beliau sudah berpesan kepada Ali bin Abi Tholib untuk mengembalikan barang-barang titipan orang Mekah yang sebelumnya dititipkan kepada beliau.
"Ali, tidurlah di ranjangku," bisik beliau kepada sepupunya. "Selimuti seluruh tubuhmu dengan selimut hijau ini."

Masing-masing sudut diberi nama sesuai arahnya. Rukun Iraqi mengarah ke Irak atau Mesopotamia, Rukun Yamani mengarah ke Yaman, Rukun Syami mengarah ke Syam atau Suriah, Rukun Hajar Aswad berada di dekat Hajar Aswad.

Pembangunan ka'bah kemudian dilanjutkan oleh Nabi Syist, putra Nabi Adam عليه السلم. Sewaktu banjir besar pada masa Nabi Nuh عليه السلم, Ka'bah ikut musnah tidak tersisa apa pun kecuali gundukan tanah merah yang menandai tempatnya. Namun orang-orang dari berbagai penjuru dunia masih ingat bahwa di Mekah pernah ada sebuah tempat ibadah. Di tempat itu setiap doa dikabulkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.

Oleh karena itu orang-orang yang lemah selalu datang ke sana. Mereka berdoa dan mengharap pertolongan Allah. Hingga sekarang, Kabah tetap menjadi tempat ibadah. Kaum muslim di seluruh dunia juga menjadikan kabah sebagai arah untuk menghadapkan wajah pada saat sholat.

Bangunan Ka'bah pernah mengalami beberapa kali renovasi. Kerusakan disebabkan oleh banjir, serangan tentara, serta lapuk. Bangunan Ka'bah yang sekarang berukuran 12 x10 x15 m. Banjir besar terakhir pernah menimpa Ka'bah tahun 1941.

Kini bangunannya juga diberi atap yang disangga tiga pilar kayu. Pintunya ditinggikan dari permukaan tanah. Dinding bangunan bagian luar ditutupi dengan kelambu hitam bersulam. Pemegang kunci Ka'bah adalah keturunan dari bani Syaibah. Administrasi dan pelayanan ibadah haji dilakukan oleh pemerintah. Ka'bah menjadi ciri khas kota Mekah. Sejak dahulu para pengunjung Mekah menjadikan Ka'bah sebagai tujuan utama. Mereka shalat, tawaf, dan berdoa di sana. Inilah yang menyebabkan Mekah selalu ramai oleh peziarah. Mekah menjadi negara yang makmur. Larangan berperang di Mekkah juga menjadikan Mekah aman. Keamanan ini membuat orang tidak ragu mengunjungi Mekah. Itulah salah satu berkah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى untuk kota suci ini.

Suatu hari Rasulullah ﷺ berdoa di Multazam sambil mendekapkan wajah dan dadanya.

Multazam adalah dinding Ka'bah di antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah. Beliau bersabda, "Antara Rukun Hajar Aswad dan pintu Ka'bah terdapat Multazam. tidak seorang pun hamba Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang berdoa di tempat ini kecuali dikabulkan doanya.

Malam pun datang. Suasana Mekah begitu sunyi. 11 laki-laki tangguh dengan pedang di tangan berjalan mengendap-endap. Mereka mengepung rumah Rasulullah ﷺ. Sesekali mereka mengintip dari celah pintu, mereka ingin memastikan Rasulullah ﷺ masih ada di dalam rumah. 

Rasulullah ﷺ di Kota Kelahiran
 Bagian 33
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد

Sebelum tengah malam, para pengepung diserang rasa kantuk. Tiba-tiba pintu rumah Rasulullah ﷺ terbuka, Rasulullah ﷺ  berjalan keluar rumah. Beliau  menaburkan pasir ke atas kepala para pengepung sambil membaca surat Yasin ayat 9.
Masya Allah, Allah telah membuat mereka tertidur nyenyak. Mereka tidak menyadari kepergian Rasulullah ﷺ.
Lalu iblis yang menjelma lelaki tua dari Nejed itu datang lagi. "Rencana kalian telah gagal. Muhammad telah keluar saat kalian masih di sini. Dia menaburkan tanah ke atas kepala kalian, lalu pergi. Apa kalian tidak sadar?" serunya marah.
Mereka segera berebut mengintip ke dalam rumah. Terlihat seseorang masih tidur di dalam selimut milik Rasulullah ﷺ. Lalu mereka segera masuk kedalam untuk memastikan. Ternyata yang berada di balik selimut adalah Ali. Barulah mereka sadar bahwa Rasulullah ﷺ telah pergi.
Sementara itu Rasulullah ﷺ bergegas berjalan menuju rumah Abu Bakar. Mereka berdua keluar dari kota Mekah menuju gua Tsur. Orang-orang Quraisy segera mengejar mereka berdua.
Gua Tsur terletak di pegunungan Mekah bagian selatan. Arahnya berlawanan dengan Yatsrib. Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar harus berjalan sejauh 5 mil menuju ke jalan menuju gua Tsur.
Jalan menuju Gua Tsur dipenuhi oleh batu batu yang tajam. Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar harus bersusah payah untuk melewatinya. Apalagi mereka harus berjalan sambil berjinjit agar tidak meninggalkan jejak.
Setelah mendaki tebing yang terjal, akhirnya Rasulullah ﷺ  dan Abu Bakar sampai di Gua Tsur. Sebelum Rasulullah ﷺ masuk gua Abu Bakar memeriksa gua tersebut. Dia menutup tiap lubang yang ada di dalam gua tersebut. Setelah dipastikan aman, barulah Rasulullah ﷺ dipersilahkan untuk masuk.
Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar beristirahat di dalam gua. Lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memerintahkan laba-laba untuk membuat sarang di mulut gua. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى juga memerintahkan burung merpati untuk bersarang di sana. Tujuannya  hanya untuk mengelabui orang-orang Quraisy

Rasulullah ﷺ di Kota Kelahiran
 Bagian 34
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد

Orang-orang Quraisy mencari Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar. Abdullah bin Abu Bakar diberi tugas untuk memata-matai mereka. Mantan budak Abu Bakar bertugas mengembalakan kambing dan menghapus jejak Abdullah. Asma binti Abu Bakar bertugas membawakan makanan untuk Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar.
Suasana begitu menegangkan. Setelah satu malam Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar berada di Gua Tsur, kaum Quraisy sampai juga di gua itu. Mereka curiga Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar berada di sana.
"Coba kita periksa, barangkali Muhammad ada di sana!"  kata seseorang kafir Quraisy.
"Tidak mungkin Muhammad masuk gua! Lihatlah sarang laba-laba dan burung merpati itu! Jika Muhammad masuk gua, sarang itu pasti akan rusak," kata yang lainnya lagi.
Di dalam gua, Abu Bakar dicekam ketakutan. Dia begitu mengkhawatirkan  keselamatan Rasulullah ﷺ . Tidak henti-hentinya mereka  menyebut nama Allah.
"Tenanglah wahai Abu Qufahah. Sesungguhnya Allah bersama kita," kata Rasulullah ﷺ.
Akhirnya orang-orang Quraisy itu pergi, Abu Bakar merasa lega.Masa tiga hari yang menegangkan di Gua Tsur  berlalu.
Abdullah bin Uraiqith datang membawa dua ekor unta. Mereka menyewa Abdullah sebagai penunjuk jalan. Setelah persiapan selesai, mulailah mereka menuju Yatsrib melalui jalan pesisir yang jarang dilalui kafilah.
Sampai di Yatsrib 'Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar singgah di sebuah tempat.

🔆 Pertolongan Allah
"Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya yaitu ketika orang-orang kafir mengusirnya dari Mekah sedang dia salah seorang dari 2 orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, "Jangan kau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita"
(Al Qur'an surat At-Taubah ayat 40).

Rasulullah ﷺ di Kota Kelahiran
 Bagian 35
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد

Setelah kira-kira seminggu melakukan perjalanan, pada hari Senin, 8 Robiul Awal tahun ke-14 kenabian, Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar tiba di Quba.
Quba adalah nama sebuah desa. Letak Quba sekitar 5 km sebelah tenggara kota Yatsrib. Penduduk Yatsrib sudah menunggu-nunggu kedatangan Rasulullah ﷺ. Setiap hari mereka datang ke Harrah, perbatasan Yasrib.
Hari itu waktu dhuha hampir habis. Sinar matahari tidak terlalu terik.
"Mengapa Rasulullah belum datang  juga?" ujar seseorang gelisah.
"Apakah orang Quraisy berhasil menangkapnya?" seru temannya.
"Tidak mungkin! Allah pasti melindunginya. Mungkin besok beliau baru tiba disini. Ayo kita pulang saja. Besok kita kembali ke sini," salah satu dari mereka berusaha menenangkan.
Tidak lama kemudian, orang Yahudi yang naik ke atas gentengnya berteriak, "Wahai orang-orang Arab, mungkinkah itu orang yang kalian nantikan kedatangannya?"
Berhamburanlah para penduduk. Mereka pergi ke arah yang ditunjuk orang Yahudi itu. Mereka menemani Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar yang berteduh dibawah pohon kurma. Semua orang merasa bahagia, mereka menyambut dan menawari Rasulullah ﷺ untuk singgah ke rumahnya.
"Ya Rasulullah singgahlah di rumahku," ujar seseorang.
"Mampirlah ke rumahku, aku telah menyiapkan hidangan untukmu," ujar yang lain.
Akhirnya Rasulullah ﷺ menginap di rumah Kultsum bin Hidm dari bani Amir bin Auf.  Abu Bakar menginap dirumah Khubaib bin Isaf dari Bani Al Harits bin Al Khazraj.
Ketika Ali bin Abi tiba di Quba, dia bergabung dengan Rasulullah ﷺ. Beliau tinggal di Quba selama 4 hari ini, yaitu hari Senin sampai Kamis.
Rasulullah ﷺ membangun masjid di kebun kurma milik Kultsum bin Hidm. Itulah masjid pertama yang dibangun di atas landasan Iman.
Batu pertama dipanggul oleh Rasulullah ﷺ sendiri. Setelah itu para sahabat turut membantu. Batu pertama diletakkan oleh Rasulullah ﷺ di arah kiblat.

(Karena Rasulullah sudah berhijrah, tidak tinggal di kota kelahirannya lagi. Mekkah. maka berakhir sudah serial ini)
Selesai


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAKI-LAKI IDAMAN

BAHASA ARAB YANG BIASA DIPAKAI SEHARI-HARI