CARA-CARA YANG DAPAT MENDUKUNG ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK

Ir. EKAJAYA

1⃣ Konsentrasikan upaya yang sungguh-sungguh pada pendidikan si sulung, sehingga dia bisa menjadi teladan bagi adik-adiknya. Suatu waktu, berikan tugas kepadanya untuk mengawasi dan mengatur keluarga, hingga dia merasakan tanggung jawab serta melaksanakannya.
 2⃣ Jika salah seorang anak membutuhkan keperluan yang tidak mudah dia peroleh, perintahkanlah untuk bersabar dan ingatkan pula faedah-faedah kesabaran, sampai dia terbiasa. Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ
“Tidaklah seseorang diberikan suatu pemberian yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.”
[HR. al-Bukhari & Muslim]
 3⃣ Jangan biarkan anak-anak bermain rahasia, karena akan tersembunyi penyakit-penyakit akal dan akhlak mereka.
Sebagai orangtua dan pendidik mereka, kita harus mengetahui segala sesuatu tentang diri mereka sehingga dapat mengatasi setiap penyakit mereka.
4⃣ Hasunglah anak-anak untuk menghormati orang yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, mencintai orang-orang miskin dan orang-orang yang mengajak pada kebaikan, serta tanamkan kecintaan anak kepada sikap amar ma’ruf nahi mungkar.
 5⃣ Jika memberikan sesuatu yang menggembirakan si anak, mintalah agar dia mendoakan kita agar mendapatkan surga dan selamat dari neraka, sehingga dia mengetahui bahwa ada surga yang didambakan dan neraka yang ditakuti.
6⃣ Al-Qur’an adalah sesuatu yang amat mulia bagi seorang muslim, karena al-Qur’an adalah Kalamullah yang Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى turunkan kepada Muhammad ﷺ bagi seluruh manusia. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memerintahkan mereka semua untuk membaca, mempelajari, mengagungkan, dan mengamalkannya. Maka dari itu, jadikan al-Qur’an itu bagian yang besar dalam diri kita maupun anak-anak kita.
Namun, dengan seringnya anak-anak menggunakan mushaf al-Qur’an yang mulia, tentu ada sebagian lembaran kertasnya yang terkoyak, hingga ada yang jatuh karena kelalaian maupun ketidaktahuan, padahal di dalamnya tertulis Kalamullah. Kita harus memerhatikannya dan memungut setiap lembaran yang di dalamnya tertulis zikrullah, nama-Nya atau kalam-Nya, atau pun hadits Rasulullah ﷺ. Kita pun harus menghasung dan mendidik anak-anak untuk melakukannya.
 7⃣ Jauhkan anak-anak dari kemewahan dan biasakan mereka hidup prihatin (sederhana), karena kemewahan dapat melemahkan kemauan jiwa dan memalingkannya dari cita-cita tinggi yang membutuhkan kesabaran dan kesungguh-sungguhan. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah mencela orang-orang yang bergelimang kemewahan dalam banyak ayat al-Qur’an. Di antaranya dalam firman-Nya:
وَمَآ أَرۡسَلۡنَا فِي قَرۡيَةٖ مِّن نَّذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتۡرَفُوهَآ إِنَّا بِمَآ أُرۡسِلۡتُم بِهِۦ كَٰفِرُونَ ٣٤
“Dan tidaklah Kami utus seorang pemberi peringatan di suatu negeri, kecuali orang-orang yang bergelimang kemewahan di negeri itu mengatakan, ‘Kami mengingkari apa yang engkau diutus dengannya.”
(QS. Saba’: 34)
Adapun hidup prihatin termasuk sifat yang utama.
8⃣ Di lingkungan mana pun, selalu ada orang mulia yang mengupayakan kebaikan anak-anaknya. Dia selalu menyuruh anak-anaknya melakukan kebaikan dan melarang mereka dari kemungkaran. Jika suatu ketika anak kita kebetulan bertemu dengan anak-anak mereka dan terlibat perselisihan, lalu permasalahan ini sampai kepada kita, hendaknya kita tidak berpihak pada anak kita, karena ini akan membuat orangtuanya enggan bertemu (karena malu) dengan orang-orang baik lainnya, padahal umat ini tak pernah rugi dengan keberadaan mereka.
 9⃣ Jangan membuat anak terbiasa senang dengan perhiasan, kecuali sesuai kadar yang disyariatkan. Begitu pula dengan berbagai hiburan, hingga semua itu menyia-nyiakan umurnya kelak ketika dewasa, karena barang siapa yang tumbuh di atas sesuatu, dia akan beruban di atas itu pula.
 🔟 Jangan mendo'akan kejelekan bagi anak-anak. Do'akan agar mereka mendapatkan kebaikan dan petunjuk, karena do'a kejelekan orangtua terhadap anak akan dikabulkan. Sebaiknya kita panjatkan do'a sebagaimana do'a Nabi Ibrahim ‘عليه السلم:
رَبِّ ٱجۡعَلۡنِي مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِيۚ
“Wahai Rabbku, jadikanlah diriku dan anak keturunanku orang-orang yang menegakkan shalat.”
(QS. Ibrahim: 40)
 1⃣1⃣ Hendaknya seorang ayah menjadi kepala rumah tangga yang bisa menjalankan perannya secara sempurna dalam mendidik serta memerintah dan melarang dengan segenap kelembutan. Ini sebagaimana yang Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى katakan:
ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعۡضَهُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٖ وَبِمَآ أَنفَقُواْ مِنۡ أَمۡوَٰلِهِمۡۚ
“Laki-laki adalah pemimpin atas wanita dengan keutamaan yang Allah berikan kepada sebagian atas sebagian yang lain, dan juga karena harta yang mereka nafkahkan.”
(QS. an-Nisa’: 34)
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman pula:
وَلِلرِّجَالِ عَلَيۡهِنَّ دَرَجَةٞۗ
“Laki-laki itu memiliki derajat yang lebih tinggi daripada wanita.”
(QS. al-Baqarah: 228)
Kemuliaan, kepemimpinan, dan keutamaan pada laki-laki itu haq (benar adanya).
1⃣2⃣ Ingatkan anak-anak dan keluarga kita akan kematian, alam kubur, hari kiamat, surga, dan neraka. Jangan kita menjadikan semua itu sebagai suatu yang jauh dari mereka, karena bila ajal telah datang tidak akan dapat ditunda lagi. Dalam hadits disebutkan:
الْجَنّةُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ، وَالنَّارُ مِثلُ ذَلِكَ
“Surga itu lebih dekat kepada salah seorang kalian daripada tali sandalnya, dan neraka seperti itu pula.”
(HR. al-Bukhari no. 6488)

📑 Sumber: Majalah Islam Asy-Syari'ah Edisi 063
Majmu'ah Tarbiyatul Aulad


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAKI-LAKI IDAMAN

BAHASA ARAB YANG BIASA DIPAKAI SEHARI-HARI