Karena Cintanya Seindah Surga

Ir. EKAJAYA
Banyak hal yang tidak kau pahami tentang IBU

Ketika kamu berkehendak, pasti ia akan berusaha membuatmu bahagia dengan menuruti apa yang kau inginkan. Selagi itu baik untukmu, ia akan lakukan.

Ketika kau sakit,
Dari tanganyalah pertolongan pertama yang akan kau dapatkan,

Ketika kau lapar,
Tak peduli dengan perutnya ia lebih dahulukan perutmu,

Ketika semua orang memandang rendah dirimu,
Baginya kau adalah permata termahal yang tidak akan ia temukan di mana pun.

Seluruh hidupnya ia habiskan untuk membesarkan dan membahagiakanmu.

Di setiap untaian doanya namamu lah yang paling banyak ia tuturkan.

Dia lebih dikenal dengan panggilan “umm", Al Qur’an menggunakannya untuk menyebutkan sesuatu yang menjadi sumber kemuliaan, merupakan simbol pengorbanan, penebusan, kesucian, kejernihan, cinta dan kasih sayang.
Sumber yang menjadikan seseorang tumbuh menjadi manusia yang terhormat, menemukan kemuliaan dan bangga menisbahkan dirinya kepada ibu yang melahirkannya.
Mari kita perhatikan perbedaan itu ketika Isa alaihissalaam bicara soal kewajiban berbakti dan menghormati ibu, di mana Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman,

وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا

“dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.”
(QS. Maryam : 32)

Akhy...

Secantik apa pun istrimu,

Cintanya dan kedudukannya tidak akan melebihi ibumu,

Menurut sebuah hadits yang disarikan oleh Thalak bin Mu’awiyah As Sulaimy yang datang kepada Rasulullah ﷺ, ia ingin turut pergi berjihad fisabilillah bersama Rasulullah. Maka ditanyakan oleh beliau, apakah “ibu”mu masih hidup? Dia menjawab ‘masih’. Maka Rasulullah bersabda: ‘Duduklah terus di jujurannya, di situlah terletak surga’.

Jika amalan jihad saja tidak bisa menandinginya,

Bagaimana isi dunia ini bisa menggantikan surga yang ada di telapak kakinya,

Yang telapak kaki itu melangkah tanpa lelah saat menggendong mu.

Ukhty...

Setelah engkau dipinang seorang laki-laki,
Yang paling bahagia pastilah ibumu,

Namun, adakalanya kita kurang memahami perasaannya,

Setelah engkau melangkah keluar rumahmu,
Waktumu untuk bersamanya hanya sedikit,
Perhatianmu padanya pun bisa jadi akan berkurang,

Karena itu Ukhty,
Sebelum seseorang meminangmu,
Habiskan waktumu untuknya,

Rasulullah ﷺ  menjadikan ibu sebagai sosok yang paling berhak untuk mendapatkan bakti dari seorang anak melebihi ayahnya. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah رضي الله عنه, dia berkata,

"Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah ﷺ . dan berkata, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak mendapatkan baktiku?" "Ibumu," jawab beliau. "Kemudian siapa?" lanjutnya. "Ibumu." "Lalu siapa lagi?" tanyanya lagi. "Ibumu." "Kemudian siapa lagi?" "Ayahmu," jawab beliau.
(Muttafaq 'alaih).

 Islam juga menetapkan bahwa hubungan seorang anak dengan ibunya adalah hubungan organik yang alami. Sehingga, penisbatan (perhubungan keluarga) seorang anak kepada ibunya tidak tergantung pada apakah anak itu berasal dari hubungan yang sah (nikah) ataukah tidak (perzinaan). Seorang perempuan adalah ibu dari anak yang ia lahirkan, bagaimanapun cara anak itu diperoleh. Hal ini berbeda dengan penisbatan anak kepada ayahnya yang tidak diakui oleh syara' kecuali jika berasal dari hubungan pernikahan yang sah.

 Sebab itulah, bagiamanpun kau jauh dari ibumu. Jasanya tidak akan pernah tergantikan.

Dan waktu akan menjawab ketika engkau memiliki kedudukan yang sama dengannya.

Engkau akan merasakan bagaimana bebannya dahulu saat engkau masih di pelukannya.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin رحمه الله berkata,

والأم أحق من أن يحتفى بها يومًا واحدًا في السنة، بل الأم لها الحق على أولادها أن يرعوها، وأن يعتنوا بها، وأن يقوموا بطاعتها في غير معصية الله -عز وجل- في كل زمان ومكان.

“Seorang ibu lebih berhak untuk senantiasa dihormati sepanjang tahun, daripada hanya satu hari itu saja, bahkan seorang ibu mempunyai hak terhadap anak-anaknya untuk dijaga dan dihormati serta ditaati selama bukan dalam kemaksiatan terhadap Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, di setiap waktu dan tempat.”

[Majmu’ Fatawa wa Rasa’il no. 535 2/302, Darul wathan, 1413 H, syamilah]


Mulia Dengan Manhaj

-
09:19
YB2YY@Suprapto
2. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan, Ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak.

3. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggung-jawabkan terhadap 4 wanita:

 Isterinya
 Ibunya
 Anak perempuannya
 Saudara perempuannya

4. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya DITANGGUNG oleh 4 orang lelaki:

 suaminya
 Ayahnya
 Anak lelakinya
 Saudara lelakinya

5. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat:

》 Shalat 5 waktu
》 Puasa di bulan Ramadhan
》 Taat kepada suaminya
》 Menjaga kehormatannya

Masya ALLAH… ! Demikian sayangnya ALLAH pada wanita… !

KELEMAHAN WANITA ITU ADALAH:
“Wanita selalu lupa betapa berharga dirinya”

Kemuliaan Wanita…

WANITA…

Ia adalah makhluk yang mulia, di saat kecil memberi pahala besar untuk orangtuanya…

Nabi ﷺ bersabda…

Siapa yang memiliki dua saudari atau dua anak wanita, lalu ia berbuat baik kepada keduanya, maka aku dan ia di dalam surga seperti ini, beliau menggandengkan dua jarinya
(HR Al Khathib)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAKI-LAKI IDAMAN

BAHASA ARAB YANG BIASA DIPAKAI SEHARI-HARI